Perjalan sulit

Kamu dimana? Ini adalah pertanyaan yang akan saya kemukakan di depan kalian yang tidak tau posisi. Sama seperti memberi peluang  apa yang di sebut peluang. Ini pernyataan konyol yang ku dapat dari sekian posisi yang ku dapat. Apakah seperti ini. Ceritaku hilang. Themaku hilang. Bingung jempol keduanya tidak bisa menari di atas android ini. Kehilangan cerita, ini sangat membosankan peluang-peluang yang ada tidak bisa aku manfaatkan. Apakah sebegitunya mata yang buta,telinga yang tuli,mulut yang bisu,kulit yang mati rasa,lidah yang kelu dan mati rasa. Perasaan jiwa yang mati. Begitupun tulisanku mati di telan oleh hari. Tak dapat kurasakan kematian in. Begitu bahaginya raga di atas kematian ini. Ku duduk tapi tak kunjung bangun ku diam tetap tak bangun. Ku coba berjalan dalam kesendirian biar ku temukan yang lain. Ku tinggalakan dirimu dalam kematian abadi. Ku cari thema baru dengan terus ku cari entah kapan ku temukan akan terus ku cari. Aku menyerah denganmu. Tapi tidal akan menyerah di kemudian. Ya berdoa terus berdoa. Dengan terus berjalan. Walaupun medan yang ku lalui tidak semulus dulu. Bahkan terjal batu-batu pecahan yang berbentuk seperi pisau. Ku lewati. Ketakutan yang menerpaku. Tapi akau harus ku berjalan. Walaupun luka yang kurasa begitu sakit. Sakit,sakit!!! Teriakanku yang melengking. Menahan sakitnya.  Ku lihat ke depan masih banyak rintangan yang harus ku lewati. Kabut tebal,gemuruh petir,gunung tinggi,hutan angker dan masih banyak lagi saat ku luhat ke depan. Posis ini saja sangat menyakitkan. Bagimana yang di depan sana. Sampai-sampai ku mau mundur. Mundur untul kembali. Tetapi kabut gelap menyelimuti jalan balikku dan kemungkina sakit juga besar saat aku akan kembali. Ke depan,kedepan aku harus ke depan. Apapun yang terjadi. Karena jalan takdir menuntunku dan memaksaku untuk kedepan. Aku tak peduli ada apa di depan. Terserah ada apa aku memang harus ke depan. Ku persiapkan semuanya dengan berbagai kondisi apapun akan ku lakukan perjalanan ke depan ku hanya ingin selalu hidup dalam jiwa yang tenang denganmu dengan kehidupan jiwa yang menglihatmu.

Komentar