Syukur aja,kok repot!

Tidak usah di pikir tentang pemberianku...pikirkan bagiaimana aku tidak marah padamu tentang pemberianku. Karena aku memberi pasti baik.

Aku pernah menulis. Sesuatau yang ku pikirkan dengan matang. Dan ku lupkan. Itulah kedinamisan yang tentukan oleh perasaan jiwa. Tadi malam berpikir betapa jiwa ini harus murni mencari Allah. Dengan begitu alur waktu yang berjalan fokus karena Allah.
Kehidupan adalah proses. Kehidupan adalah rasa, yang kau rasakan dari bagaiamana perut terisi. Manusia masih penghuni dunia. Tidak ada yang salah. Proses itu yang akan berkembang dan akan dinamis dengan proses berjalannya waktu. Mencari kesempurnaan. Dengan terus berpikir dengan terus mengadalkan diri. Menggerakkan dengan sejuta kata dan artikulasi. Apa yang kita.kamu.mereka. kesempurnaan.itulah sejatinya yang di cari aku akan mencari kesempurnaan respeksionalitas.tanpa celah sedikitpun kan ku terus kembangkan. Tapi tidak mereka yang mencari kesempurnaan dengan kedzaliman dan merasa paling benar dengan kemampuan retorika dan artikulasi. Yang memang terlalu kentara. Ya kalau dengan sejuta mata mereka akan menyakiti.atau membahagiakan. Kebijaksanaamu untuk kesempurnaan menutup segala celah tanpa menyakiti. Dengan.kebenaran.kejujuran,kecerdasan,keberanian. Dengan tuhanmu kau tunduk dan tidak membuatnya marah dengan ciptaannya kau menghormati. Tetap hanya dia yan ada dan tegak dengan sejuta karya yang hanya dia.tanpa menyakiti dan mengadili dengan dengan keegoisanmu.

Komentar